Wednesday, March 28, 2012

HIKMAT, RAHSIA DAN KHASIAT SURAH DAN AYAT ALQURAN ALKARIM

BISMILLAH  (Dengan nama Allah)

Barangsiapa membaca sebanyak 21 kali ketika hendak tidur, nescaya terpelihara dari godaan dan gangguan syaitan, dari bencana manusia dan jin, daripada kecurian dan kebakaran, dan daripada kematian terkejut.  Dan barangsiapa membaca sebanyak 50 kali diahadapan orang yang zalim, hinalah dan masuk ketakutan dalam hati si zalim serta naiklah keberanian dan kehebatan kepada pembaca.


SURAH  AL-FATIHAH  (Pembukaan)

Barangsiapa membacanya sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunatnya, nescaya permintaannya di perkenankan, jika sakit lekas sembuh dan nescaya dikasihi oleh makhluk dan ditakuti oleh musuh. Barangsiapa membaca 20 kali sesudah tiap-tiap sembahyang fardhu, nescaya rezkinya dilapangkan oleh Tuhan dan bertambah baik keadaannya, serta bercahaya rohaninya.


AYAT AL-KURSI (Kekuasaan Allah)

Barangsiapa membacanya sekali selepas setiap sembahyang fardhu, nescaya terpelihara dari tipudaya dan ganguan syaitan. Dengan membacanya, seorang yang miskin akan menjadi kaya, dan jika dibaca ketika hendak tidur nescaya akan terselamat dari kecurian, kebakaran dan kekaraman. Barangsiapa sentiasa membaca ayat Al-Kursi, nescaya Allah akan kurniakan kepada ahli rumahnya kebaikkan yang tidak terhitung banyaknya.  

Barangsiapa berwudhuk lalu membaca sekali, nescaya Allah akan meninggikan darjatnya setinggi 40 darjat dan Allah akan mendatangkan para malaikat menurut bilangan hurufnya, raya berdoa untuk sipembaca sehinggalah ke hari Qiamat. 

Dan tersebut dalam hadith yang lain:Barangsiapa membacanya  ketika hendak tidur, nescaya Allah akan membuka pintu rahmat baginya hingga kesubuh, dan mengurniakan kota nur menurut bilangan rambut dibadannya. Jika sipembacanya meninggal dunia pada malam itu, ia dikira mati syahid. 

Hadith yang lain mengatakan: Barangsiapamembacanya selepas setiap sembahyang fardhu, nescaya akan terpelihara dari kekerasan malakul-maut, dan Allah sendiri yang mencabut rohnya, dan dia akan dibangkitkan bersama para Mujahid yang berjihad beserta para Anbiya hingga ia gugur mati Syahid. 

Imam Jaafar Shadiq r.a. mengatakan: Barangsiapa membaca sekali, nescaya Allah akan menghindar darinya 1,000 kesukaran duniawi, yang terkecil sekali ialah kemiskinan dan kepapaan, dan 1,000 kesukaran ukhrawi, yang terkecil sekali ialah azab neraka.


SURAH AL-BAQARAH (Sapi Betina)

Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surah ini (Amanarrasulu) sebelum tidur, ia akan terselamat dari segala bala bencana dan mara bahaya.


SURAH ALI-IMRAN (Keluarga Imran)

Barangsiapa membaca tiga ayat yang pertama dari surah ini, Nescaya ia akan mencapai kesihatan dari segala penyakit dan terselamat dari gangguan jin.


SURAH AN-NISSA’ (Perempuan)

Barangsiapa yang membaca ayat yang ke 75 dari surah ini, nescaya ia akan terselamat dari kejahatan para penjahat.


SURAH AL-MAIDAH (Hidangan)

Barang siapa membaca ayat yang ke 7 dari surah ini, sebanyak  yang mungkin selama 3 hari berturut -turut, insya Allah akan terselamat dari was-was semasa wudhu dan sembahyang. Barang siapa membaca ayat 89 hingga ayat 101 dari surah ini,  keatas  air lalu diberi minum kepada orang yang bercakap dusta, nescaya ia tidak akan bercakap dusta lagi.


SURAH AL-AN’AM (Binatang Ternak)

Barang siapa membacanya sebanyak 7 kali, nescaya akan terhindar dari segala bala bencana. Jika ayat 63 dan 64 dari surah ini,dibaca oleh penumpang kapal, ia akan terselamat dari karam dan tenggelam.


SURAH AL-A’RAAF (Benteng Tinggi)

Barang kali membaca ayat 23 dari surah ini, selepas tiap-tiap sembahyang fardhu, lalu beristighfar kepada Allah, nescaya akan terampun segala dosanya. Barang siapa membaca ayat 47 dari surah ini, ia akan terpelihara dari kekacauan para penzalim serta ia akan mendapat rahmat Allah.


SURAH AL- ANFAL (Rampasan)

Barang siapa membaca ayat 62 dan 63 dari surah ini, nescaya dia akan di cintai dan dihormati oleh sekalian manusia.


SURAH AL-BARAAH (AT-TAUBAH) (Pemutus perhubungan)

Barangsiapa membacanya, nescaya akan terselamat dari kemunafiqan dan akan mencapai hakikat  iman. Barang siapa membaca ayat 111 dari surah ini,dikedai atau ditempat-tempat perniagaan, nescaya akan maju perniagaannya itu.


SURAH YUNUS (Yunus)

Barangsiapa  membaca ayat 31dari surah ini, keatas Perempuan yang hamil, nescaya ia melahirkan anak dalam kandungannya itu dengan selamat.Barangsiapa membaca ayat 64 dari surah ini, nescaya ia akan terhindar dari  mimpi-mimpi yang buruk dan mengigau.


SURAH AL-HUD (Hud)

Barang siapa membaca, nescaya ia akan mendapat kekuatan dan Kehebatan serta ketenangan dan ketenteraman jiwa. Barang siapa membaca ayat 56 dari surah ini, pada setiap masa, nescaya ia akan terselamat dari gangguan manusia yang jahat dan binatang yang liar. Barang siapa membaca ayat 112 dari surah ini, sebanyak 11 Kali selepas tiap-tiap  sembahyang, nescaya akan mencapai ketetapan hati.


SURAH YUSUF (Yusuf)

Barang siapa membacanya, akan di murahkan rezekinya dan diberikan kemuliaan kepadanya. Barang siapa membaca ayat 64 dari surah ini, ia akan terhindar dari kepahitan dan kesukaran hidup.Barang siapa membaca ayat 68 dari surah ini, nescaya Allah akan mengurniakan kesalehan kepada anak-anaknya.


SURAH AR-RA’D (Petir)

Barang siapa membaca ayat 13 dari surah ini, ia akan terselamat dari petir. Dan barangsiapa membaca ayat 28 dari surah ini, nescaya Penyakit jantungnya akan sembuh.


SURAH IBRAHIM (Ibrahim)

Barang siapa membaca ayat-ayat 32 hingga 34 dari surah ini, nescaya anak-anaknya akan terhindar dari perbuatan-perbuatan syirik dan bida’ah.


SURAH AL-IIIJ’R (Batu Gunung)

Barang siapa membaca 3 ayat yang terakhir dari surah ini, ke atas perempuan yang selalu anak kandungannya gugur, nescaya anak kandungannya itu akan terselamat, dari gugurnya.


SURAH  BANI  ISRAIL (anak-anak Israil)

Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang yang bercakap gagap insya Allah akan hilang gagapnya itu.  Barang siapa membaca ayat 80 dari surah ini, ketika ia pulang dari perjalanan, nescaya dia akan dimuliakan dan dihormati oleh orang-orang yang setempat dengannya.


SURAH AL-KAHF (Gua)

Barang siapa membacanya, akan terhindar dari kemiskinan dan kepapaan. Barang siapa membacanya pada malam Jumaat, nescaya dia akan mendapat rezeki yang murah.


SURAH MARYAM (Maryam)

Barang siapa membacanya, nescaya akan mendapat kejayaan di dunia dan di akhirat.


SURAH  THAAHAA (Hai Manusia)

Barang siapa membacanya, nescaya Allah akan mengurniakan kepadanya ilmu pengetahuan dan akan tercapai segala maksudnya. Barang siapa membaca ayat-ayat 25 hingga 28 sebanyak 21 kali, tiap-tiap hari selepas sembahyang subuh nescaya otaknya akan cerdas dan akalnya akan sempurna.


SURAH AL ANBIYA (Nabi-Nabi)

Barang siapa membaca ayat 83 dari surah ini, nescaya dia akan mendapat sebesar-besar pangkat di sisi Allah s.w.t .


SURAH  AL-HAJ (Haji)

Barang siapa membacanya, Allah akan membinasakan musuh-musuhnya.


SURAH  AL-MU’MINUN  (Orang-orang  Mukmin)

Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang yang selalu minum minuman keras,nescaya dia tidak akan meminumnya lagi. Barang siapa membaca ayat 28 dari surah ini, nescaya perahunya akan terselamat daripada karam dan rumahnya akan terselamat dari kecurian dan serangan musuh.


SURAH AN-NUUR (Cahaya)

Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari mimpi-mimpi yang buruk. Barang siapa membaca ayat 35 dari surah ini,pada hari Jumaat sebelum sembahyang Asar, nescaya dia akan disegani oleh orang ramai.


SURAH AL-FURQAN (Pembaca)

Barang siapa membacanya sebanyak 3 kali  ke atas air yang bersih, lalu air itu dipercikkan di dalam rumah, nescaya rumah itu akan terselamat dari gangguan binatang-binatang yang liar dan ular-ular yang bisa.


SURAH ASY-SYU A’RA (Ahli-ahli Syair)

Barang siapa membaca ayat 130 dari surah ini, sebanyak 7 kali dengan senafas ke atas orang-orang yang digigit oleh binatang-binatang yang berbisa nescaya akan hilang bisa-bisa itu.


SURAH AN-NAML (Semut)

Barang siapa membacanya nescaya nikmat-nikmat Allah akan kekal kepadanya.


SURAH AL-QA-SHASH (Cerita)

Barang siapa membacanya ke atas pekerja-pekerjanya, nescaya Mereka tidak akan mencuri dan mengkhianat. Barang siapa membaca ayat-ayat 51 hingga 55 dari surah ini, Nescaya otaknya akan cergas, akalnya akan sempurna dan budi pekertinya akan halus.


SURAH AL-ANKABUT (Labah-labah)

Barang siapa membacanya, nescaya demamnya akan sembuh.  Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari gelisah dan keluh kesah.


SURAH AR-RUM (Rum)

Barang siapa membacanya, nescaya Allah akan membinasakan orang yang hendak menzaliminya.


SURAH LUQMAN (Luqman)

Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari segala-gala penyakit terutama dari penyakit-penyakit perut. Barang siapa membaca ayat31 dari surah ini, nescaya akan terselamat dari bencana banjir.


SURAH AS-SAJ DAH (Sujud)

Barang siapa membaca ayat-ayat 7 hingga 9 dari surah ini, ke atas kanak-kanak yang baru lahir, nescaya ia akan terhindar dari segala-gala penyakit ruhani dan jasmani.


SURAH  AL-AHZAB  (Golongan-golongan)

Barang siapa membaca ayat-ayat 45 hingga 48 dari surah ini, nescaya ia akan mendapat kemuliaan dan kehormatan sejati. Dan barang siapa membaca ayat-ayat 60 hingga 66 dari surah ini, nescaya Allah akan membinasakan musuh-musuhnya.


SURAH SABA‘  (Saba‘)

Dengan membacanya, terselamatlah ia dari segala-gala bala bencana, terutamanya dari rosaknya tanam-tanaman.


SURAH FAATHIR (Pencipta)

Barang siapa membaca ayat-ayat 29 dan 30, nescaya Allah Akan memberkati perniagaannya.


SURAH YAASIIN (Hai Manusia)

Nabi kita Muhammad s.a.w bersabda : “Tiap-tiap sesuatu Mempunyai hati dan hati Al-Quran ialah surah Yaasiin.” Yaasiin kerana Allah, nescaya akan terampun segala-gala dosanya kecuali dosa syirik..” 

Dalam satu hadith yang lain Baginda s.a.w bersabda: “Hendaklah kamu membaca surah Yaasiin ke atas pesakit-pesakitmu yang menghadapi  sakaratul-maut, nescaya Allah s.w.t akan meringankan kekerasan sakaratul-maut itu.” 

Dalam satu hadith yang lain pula Baginda s.a.w bersabda : “Aku ingin benar, agar surah Yaasiin ini dihafaz oleh tiap-tiap umatku.” Barang siapa membacanya sebanyak 41 kali, pasti akan tercapai segala hajat dan cita-citanya. Barang siapa membacanya sebanyak 21 kali pada malam Jumaat, Lalu berdoa istghfar untuk kedua ibu bapanya, nescaya dosa kedua ibu bapanya akan diampunkan oleh Tuhan. Barang siapa membaca sekali ketika membuka kedai atau perniagaan, nescaya akan maju perniagaannya itu. Barang siapa membacanya sekali pada awal malam, andaikata ia  mati pada malam itu, mesti ia mati syahid. Barang siapa membacanya sekali selepas tiap-tiap sembahyang Jumaat,nescaya ia akan diselamatkan dari siksa kubur. Jika dibacanya oleh seorang askar, ketika ia hendak turun kemedan peperangan, Allah akan mengurniakan kepadanya keberanian dan kegagahan, serta naiklah ketakutan pada musuh-musuhnya. 

Hikmat-hikmat dan khasiat-khasiat surah Yaasiin ini banyak benar di! dapati di dalam kitab-kitab hadith tetapi cukuplah setakat ini untuk diamal oleh anda sekalian.


SURAH ASH-SHAAFFAAT (Yang Berbaris)

Barang siapa membacanya, insya Allah in akan terpelihara daripada gangguan jin.


SURAH SHAAD  (Shaad)

Dengan membaca ayat 42 dari surah ini, nescaya akan mendapat kebahagian sejati.

CONTOH SURAH DAN AYAT PENAWAR

Semua penyakit yang Allah jadikan di dunia ini ada penawar nya didalam Al-Quran, 

contohnya.

- Surah Qaaf ayat 16 hingga 45, Surah Ah-Qaaf ayat 21 hingga 28 dan Surah Sod ayat 34 hingga 61 selalunya untuk penyakit yang ada kaitan dengan tulang (seperti sakit rheumatism, arthritis, sakit sendi, tulang patah atau fractured, slip disc, sakit tulang belakang)

- Surah Al-Buruuj ayat 1 higga 22 selalunya di baca untuk penawar sakit-sakit yang berkaitan dengan perut (seperti gastric, stomach ulcer) atau penyakit yang berkaitan dengan usus besar atau usus kechil.

- Surah Al-Israa’ ayat 40 hingga 55 untuk pesakit yang mengalami sakit jantung, saluran darah tersumbat (blockage) dan jantung berlubang.

- Ayat-ayat dalam Surah Al-Anfaal untuk sakit jangkitan kuman/virus atau “infections”. Ayat ayat dari Surah Al-Anfaal ini berfungsi sama seperti ubat-ubat antibiotiks.

- Ayat-ayat dalam Surah An-Nahli untuk memberi kekuatan atau tenaga kepada pesakit. Kekuatan dari segi fizikal dan kekuatan dari segi dalaman atau rohani. Ayat-ayat ini berfungsi untuk meningkatkan kekuatan fizikal atau immuniti (sistem daya pertahanan sesaorang). Peningkatan kekuatan rohaniah dari segi semangat dan keazaman pesakit.

- Ayat-ayat dari Surah Al-Anbiyaa’, Surah Al-Qasas, Surah Al-Ma’idah, Surah An-Naml khusus untuk penyakit kencing manis (diabetes), darah tinggi (hyper-tension), sakit angin ahmar (stroke) dan lain-lain lagi.

- Ayat-ayat dari Surah Yusuf dan Surah An-Nahli untuk penyakit lemah tenaga batin untuk kaum lelaki.

- Ayat-ayat dalam Surah Maryam, Ambiyaa’ dan Imran untuk sakit fibroid, ovarian cysts dan lain-lain sakit perempuan.

- Ayat-ayat dari Surah Fatah, Yunus, Hud, Az-Zumar, Ma’idah, Al-A’raff, Ash-Syura, Al-Qasas dan lain-lain surah untuk berbagai jenis penyakit kanser, sakit buah pinggang (kidney failure), hepatitis dan lain lain penyakit.

- Ayat-ayat dari Surah Al-Baqarah, Fussilat, Ash-Syu’aara, Al-Furqaan, Ar-Ra’d, Toha, Al-Mu’minum, Muhammad, dan lain-lain surah untuk penyakit gangguan sihir, santau, rasuk jin atau iblis, ilmu pangasih, ilmu pelalau, ilmu pemisah dan lain-lain penyakit gangguan atau “spiritual illness”.

Monday, March 26, 2012

Apa makna BAHAGIA?

Dalam mencari cinta Nya, I have always said Im doing so to find happiness......

Semasa diberikan hidayah, ku tiba-tiba menyedari kesalahan dan dosa-dosa yang telah ku lakukan, menyedari betapa diri ini telah jauh terpesong dari landasan, menyedari betapa jiwa ini telah lama melupakan Islam, meyedari betapa akan sedihnya orang-orang yang telah mendidik diriku jika mereka mengetahui betapa diriku membiarkan hati dan jiwa ku berpaling jauh dari ajaran yang benar.... betapa sedihnya hatiku... yang ku inginkan selama ini hanyalah kebahagiaan... tapi kebahagiaan itu cuba untuk ku raih dgn pelbagai cara keduniaan..akan tetapi betapa singkatnya merasa 'bahagia' itu....

Bila ku tetapkan hati untuk menuju ke jalan yang di redhaiNya, ku cuba utk merubah diri, ku cuba untuk mendekatiNya... suatu pagi terselit rasa bahagia di hati... bahagia yang ku inginkan.... bahagia bukannya kerana kebendaan...bukannya kerana ku melakukan sesuatu utk seseorang... bahagia kerana just because! ianya berbeda dengan 'bahagia' yang selama ini ku rasa.... jadi apakah dia bahagia????

Ada mengatakan bahagia itu relatif..ianya berubah-ubah dan berbeza antara seorang dengan yang lain.... kalau orang yang sakit, bahagia bererti sihat..tetapi sesudah sihat, bahagia bukan lagi berertikan sihat....


Aku dulu mengertikan bahagia itu bersumberkan faktor luaran.... bersumberkan harta, kuasa, rupa, nama dan kelulusan... ku beranggapan kejayaan itu akan membuahkan kebahagiaan...  namun segalanya itu tidak menjamin kebahagiaan...


Setelah ku merasa bahagia yang ku inginkan, ujian pula yang datang.... ku persoalkan pada tuhan...mengapa dia tidak ingin mengekalkan rasa bahagia itu... sungguh tidak adil rasanya... sedangkan diri ini cuba menghampiriNya mengapa pula tidak dikekalkan kebahagiaanku??? Ku tidak sedar, ku lupa yang hidup ini adalah satu ujian....  Firman Allah:
“Dijadikan mati dan hidup adalah untuk menguji manusia siapakah yang terbaik amalannya.” Al Mulk.

Hakikatnya hidup adalah untuk diuji. Itu adalah peraturan hidup yang tidak boleh dielakkan. Sekiranya ujian itu penyebab hilangnya bahagia, maka tidak ada seorang pun manusia yang akan bahagia kerana semua manusia pasti diuji.

Sebenarnya hati ini yang sakit...bila diberikan ujian, timbullah rasa marah, kecewa....  

Hati yang sakit ialah hati yang dipenuhi oleh sifat-sifat mazmumah seperti takbur, hasad dengki, marah, kecewa, putus asa, dendam, takut, cinta dunia, gila puji, tamak dan lain-lain lagi. Ujian hidup yang menimpa diri hakikatnya menimbulkan sahaja sifat mazmumah yang sedia bersarang di dalam hati. Bila diuji dengan cercaan manusia, timbullah rasa kecewa, marah atau dendam. Bila diuji dengan harta, muncullah sifat tamak, gila puji dan takbur.

Jadi apakah dia bahagia yang sebenar??

Kebahagiaan itu adalah memiliki hati yang tenang dalam menghadapi apa jua ujian dalam kehidupan.... 

Inilah erti bahagia yang sebenar selaras petunjuk Allah di dalam Al Quran. Firman Allah:
“Ketahuilah dengan mengingati Allah, hati akan menjadi tenang.” Al Ra’du 28.

Rasulullah S.A.W. juga telah bersabda:
” Bahawasanya di dalam tubuh badan manusia ada seketul daging. Apabila ia baik, baik pulalah seluruh badan, tetapi apabila ia rosak maka rosak pulalah seluruh badan. Ingatlah ia adalah hati. ” (riwayat Bukhari Muslim)

Rasulullah S.A.W bersabda lagi:
” Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda tetapi kekayaan itu sebenarnya ialah kaya hati “
Kaya hati bermaksud hati yang tenang, lapang dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki – bersyukur dengan apa yang ada, sabar dengan apa yang tiada.

Hati perlu dibersihkan serta dipulihara dan dipelihara “kesihatannya” agar lahir sifat-sifat mazmumah seperti amanah, sabar, syukur, qanaah, reda, pemaaf dan sebagainya. Kemuncak kebahagiaan ialah apabila hati seseorang mampu mendorong pemiliknya melakukan kebaikan dan menghindari kejahatan dan larangan yang ditentukan oleh Islam dengan mudah dan secara “auto pilot”.

KAEDAH MENCARI BAHAGIA MENURUT AL QURAN DAN AS SUNAH:

1. Beriman dan beramal salih.
“Siapa yang beramal salih baik laki-laki ataupun perempuan dalam keadaan ia beriman, maka Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik dan Kami akan membalas mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang mereka amalkan.” (An-Nahl: 97)
Ibnu ‘Abbas RA meriwayatkan bahawa sekelompok ulama mentafsirkan bahawa kehidupan yang baik (dalam ayat ini) ialah rezeki yang halal dan baik (halalan tayyiban). Sayidina Ali pula mentafsirkannya dengan sifat qana’ah (merasa cukup). Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu ‘Abbas, meriwayatkan bahawa kehidupan yang baik itu adalah kebahagiaan.

2. Banyak mengingat Allah .
Dengan berzikir kita akan mendapat kelapangan dan ketenangan sekali gus bebas daripada rasa gelisah dan gundah gulana. Firman Allah:
“Ketahuilah dengan mengingat (berzikir) kepada Allah akan tenang hati itu.” (Ar-Ra’d: 28)

3. Bersandar kepada Allah.
Dengan cara ini seorang hamba akan memiliki kekuatan jiwa dan tidak mudah putus asa dan kecewa. Allah berfirman:
“Siapa yang bertawakal kepada Allah maka Allah akan mencukupinya.” (Ath-Thalaq: 3)

4. Sentiasa mencari peluang berbuat baik.
Berbuat baik kepada makhluk dalam bentuk ucapan mahupun perbuatan dengan ikhlas dan mengharapkan pahala daripada Allah akan memberi ketenangan hati.
Firman-Nya:
“Tidak ada kebaikan dalam kebanyakan bisikan-bisikan mereka kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh ( manusia) untuk bersedekah atau berbuat kebaikan dan ketaatan atau memperbaiki hubungan di antara manusia. Barang siapa melakukan hal itu karena mengharapkan keredaan Allah, nescaya kelak Kami akan berikan padanya pahala yang besar.” (An-Nisa: 114)

5. Tidak panjang angan-angan tentang masa depan dan tidak meratapi masa silam.
Fikir tetapi jangan khuatir. Jangan banyak berangan-angan terhadap masa depan yang belum pasti. Ini akan menimbulkan rasa gelisah oleh kesukaran yang belum tentu datang. Juga tidak terus meratapi kegagalan dan kepahitan masa lalu karena apa yang telah berlalu tidak mungkin dapat dikembalikan semula. 

Rasulullah SAW bersabda: “Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagi mu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpa mu sesuatu (dari perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata: “Seandainya aku melakukan ini nescaya akan begini dan begitu,” akan tetapi katakanlah: “Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia akan lakukan,” karena sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan syaitan.” (HR. Muslim)

6. Melihat “kelebihan” bukan kekurangan diri.
Lihatlah orang yang di bawah dari segi kehidupan dunia, misalnya dalam kurniaan rezeki karena dengan begitu kita tidak akan meremehkan nikmat Allah yang diberikan Allah kepada kita. 

Rasulullah SAW bersabda:
“Lihatlah orang yang di bawah kamu dan jangan melihat orang yang di atas kamu karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kamu tidak meremehkan nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kamu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

7. Jangan mengharapkan ucapan terima kasih manusia.

Ketika melakukan sesuatu kebaikan, jangan mengharapkan ucapan terima kasih ataupun balasan manusia. Berharaplah hanya kepada Allah. Kata bijak pandai, jangan mengharapkan ucapan terima kasih kerana umumnya manusia tidak pandai berterima kasih. Malah ada di antara hukama berkata, “sekiranya kita mengharapkan ucapan terima kasih daripada manusia nescaya kita akan menjadi orang yang sakit jiwa!”. 

Firman Allah:
“Kami memberi makan kepada kalian hanyalah karena mengharap wajah Allah, kami tidak menginginkan dari kalian balasan dan tidak pula ucapan terima kasih.” (Al Insan: 9)


ZIKRULLAH YANG MEMBAWA BAHAGIA

Ketenangan itu dicapai melalui zikrullah. Zikrullah akan memberi ketenangan buat hati. Ketenangan hati itulah kebahagiaan sebenar. Tetapi kenapa ada orang yang berzikir tetapi hati tidak ataupun belum tenang?

Hati adalah sumber dari segala-galanya dalam hidup kita, agar kehidupan kita baik dan benar, maka kita perlu menjaga kebersihan hati kita. Jangan sampai hati kita kotori dengan hal-hal yang dapat merosak kehidupan kita apalagi sampai merosak kebahagiaan hidup kita di dunia ini dan di akhirat nanti.

Ingatlah, untuk menjaga kebersihan hati, (selalin berzikir) kita perlu menjaga penglihatan, pendengaran, fikiran, ucapan kita dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Dengan menjaga hal-hal tersebut kita dapat menjaga kebersihan hati kita. Dengan hati yang bersih kita gapai kebahagiaan dunia dan akhirat.  Jadi berhati-hatilah menjaga hati kerana ia adalah punca ketenangan dan kebahagiaan diri!

Kita harus melatih hati kita supaya sentiasa berniat baik dan inginkan sesuatu yang baik. Sentiasa riang, gembira dan tenang dengan setiap pekerjaan yang dilakukan. Sentiasa melakukan kerja amal, tolong menolong, bergotong royong, sentiasa bercakap benar, sopan dan hidup dengan berkasih sayang antara satu dengan lain.

Marilah kita bersihkan hati kita dari segala kotorannya dengan memperbanyak mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbanyak doa agar Allah SWT mengurniakan kita hati yang bersih dan selalu dekat dengan-Nya. Itulah beberapa hal yang mungkin dapat kita jadikan landasan untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia ini dan juga sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan akhirat nanti.

Sebenarnya kebahagiaan hidup yang hakiki dan ketenangan hanya didapatkan dalam agama Islam yang mulia ini. Sehingga yang dapat hidup bahagia dalam erti yang sebenarnya hanyalah orang-orang yang berpegang teguh dengan agama.

Betapa ianya menginsafkan diriku, bahawa kebahagiaan yang ku cari selama ini rupanya berada sungguh dekat dengan diriku.... Allahu Akbar....

HATI

Apakah yang dikatakan hati itu? 

Hati sebenarnya segumpal darah yang terdapat di dalam tubuh kita. Dikatakan jika baik darah ini, baiklah keseluruhan anggota tubuh manusia yang lain. 

Apa yang hendak kita bicarakan di sini bukannya hati dalam maksud segumpal darah itu , tetapi mari kita fokuskan kepada hati nurani halus yang menggerakkan manusia berasa gembira, senang dan sebagainya.
Hati nurani inilah yang berlingkar di dalam segumpal darah tadi. 

Hati adalah anggota yang paling mulia dan anugerah paling bernilai kurnia Allah SWT kepada kita. Dengan hati inilah kita dapat mengenal Allah lantas mendorong kita beramal soleh dan berusaha keras menuju kepada-Nya. “Sesungguhnya di dalam jasad manusia itu terdapat satu ketul darah. Apabila baik darah itu, baiklah seluruh anggota jasad. Sesungguhnya darah itu ialah hati.’ (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim).

Bagaimanapun, hati ini jika tidak dijaga dengan baik ia akan rosak, sakit dan boleh mati begitu saja. Allah berfirman: “Berbahagialah orang yang membersihkan hatinya dan rugilah orang yang mengotorinya.’ (Surah Asy-Syam : 9-10). Maksudnya, mukmin yang bahagia itu adalah orang yang hatinya bersih suci.

Dengan kata lain hatinya bersikap mahmudah, sebaliknya orang yang rugi dan tentu sekali mendapat kutukan Allah adalah orang yang mengotorinya. Hati yang kotor dengan sikap mazmumah inilah yang akan rugi. Hati yang sihat adalah hati yang akan berjaya menemukan pemiliknya, Allah Taala.

Hati yang sihat ialah hati yang tenteram kerana sentiasa ingat Tuhannya. Jadi, kita mesti memiliki hati yang sebegini kerana jaminan Allah, orang hatinya sihat akan bahagia di dunia dan sejahtera di akhirat. Apa guna mempunyai kekuatan fizikal yang perkasa, tetapi hati berkarat noda.

Allah tidak pernah menilai seseorang dari segi rupa paras dan darjat keturunan, tetapi melihat apa yang ada dalam hati kita. Ini sebagaimana yang dikatakan Nabi Muhammad s.a.w: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa paras kamu dan harta benda kamu, sebaliknya Ia melihat hati serta amalan kamu.’ (Hadis riwayat Muslim)


Apakah cara kita nak menggilap hati supaya tidak berkarat dan menjadi kering gersang?

Kaedah pertama ialah kita kena sentiasa ingat kepada Allah. Ingat yang bagaimana? Zikir adalah satu daripada cara yang boleh melembutkan hati kita.

Firman Allah dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28 bermaksud: “(iaitu) orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikrullah.” Berzikir ini boleh mententeramkan hati kita.

Malah, Nabi sendiri memperkatakan mengenai zikrullah ini. Abdullah bin Busr meriwayatkan Rasulullah ditanya seseorang: “Wahai Rasulullah, banyak syariat Islam saya ketahui. Sekarang, beritahu saya sesuatu yang sentiasa dapat saya lakukan! Kemudian Rasulullah bersabda: “Basahi lidahmu dengan berzikir kepada Allah.” (Hadis riwayat At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

Jadi, didiklah hati kita dengan kaedah berzikir. Insya-Allah hati akan menjadi tenteram, aman dan sihat. Inilah cara kita menghindari mungkar hati, sekali gus berupaya membina menara hati yang teguh menuju petunjuk Ilahi. Dengan kata lain berzikir itu terapi hati yang paling efektif untuk menzahirkan ketaatan kita kepada Allah.

Hati adalah laluan yang sentiasa diintai syaitan untuk menjerumuskan manusia. Hal ini mesti kita insaf dengan sebenar-benarnya! Nabi bersabda yang bermaksud: “Sesungguhnya syaitan itu meletakkan belalainya ke atas hati anak Adam, maka jika dia mengingati Allah, dia pun lari daripadanya. Jika dia lupakan Allah, syaitan akan mengunyah hatinya.” (Hadis riwayat Ibnu Abu Dunya). Demikianlah peringatan Nabi kepada kita semua.

Selain berzikir, hati kita seharusnya sentiasa disirami pancaran sinaran al-Quran. Dengan menjadikan amalan membaca al-Quran dan merenung isi kandungannya akan memahat ketaatan yang kukuh kepada Allah. Membaca al-Quran akan menguak tirai hati kita untuk sentiasa ingat dan taat kepada Allah.

Kita jangan jauh daripada al-Quran kerana berbuat demikian akan turut menjauhkan kita daripada Allah. Orang yang membaca al-Quran, merenung maknanya dan mengamalkannya akan hilanglah penyakit hati yang kotor dan berkarat. Firman Allah dalam Surah Yunus ayat 57 bermaksud: “Wahai manusia, sesungguhnya datang kepada kamu al-Quran yang menjadi nasihat pengajaran daripada Allah dan menjadi penawar bagi penyakit batin yang ada di dalam dada kamu.”

Ini petua memelihara hati yang Allah berikan kepada kita. Apa yang penting ialah kita janganlah hanya sekadar membacanya saja, tetapi renunglah dengan tirai mata hati yang jernih semua makna yang terkandung di dalam al-Quran itu. Insya-Allah hati kita sentiasa ingat kepada-Nya. Kata Ibnu Mas’ud: “Barangsiapa yang cintakan al-Quran, bererti ia kasihkan Allah dan Rasul-Nya.” Manakala Khabbab bin al-Arrat berkata: “Hampirilah kamu kepada Allah mengikut yang kamu termampu dan ketahuilah kamu sekali-kali tidak akan dapat menghampiri diri kepada-Nya dengan sesuatu yang lebih dicintai-Nya selain daripada kalam-Nya sendiri.’

Ketahuilah, orang yang membaca, mengkaji isi maknanya dan seterusnya mengamalkannya akan meresap ke dalam hatinya serta akan dapat melihat dengan jelas antara kebenaran dan kebatilan malah berupaya membezakannya dengan tepat sebagaimana dia dapat membezakan antara siang dan malam.

Al-Quran adalah penyuluh mata hati, menyedarkan insan bahawa dia hamba yang kerdil di sisi Tuhan. Lantas dengan itu mata hatinya menjadi putih jernih tanpa diselubungi debu karat yang mengotorkan. Demikian hebat al-Quran! Jadikanlah amalan berzikir dan membaca al-Quran teman harian kita membentuk landskap takwim peribadi dalam memimpin hati ke arah yang diredai Allah. Inilah dua ubat penawar hati yang sangat mujarab dalam usaha kita membangunkan empayar hati yang agung.

Friday, March 23, 2012

Ayat-ayat Yang Mempunyai Asbabun Nuzul Yang Sahih


  1. Al-Baqoroh, ayat:  79, 89, 97, 109, 115, 125, 142, 143, 144, 158, 187, 189, 195, 196, 197, 198, 199, 207, 219, 222, 223, 232, 238, 256, 267, 272, 285-286
  2. Ali Imron, ayat : 77, 86-89, 90 113, 122, 128, 154, 161, 165, 169-171, 172-174,186, 188, 199
  3. An-Nisa, ayat: 3, 6, 11-12, 19, 22, 24, 51-52, 59, 60, 65, 69, 77, 83, 88, 94, 95, 97-98, 100, 119, 128, 176
  4. Al-Maidah, ayat: 6, 33, 41, 67, 83, 89, 93, 101, 106-108
  5. Al-an’am, ayat : 52, 121
  6. Al-Araf, ayat: 31, 175
  7. Al-Anfaal, ayat: 1, 9, 16, 17, 19, 33, 66, 67, 68-69
  8. At-Taubah, ayat: 19, 34, 58, 65, 74, 79, 84, 95, 113, 117-119
  9. Huud, ayat 5 dan 114
  10. Yusuf ayat 3
  11. Ar-Ra’du ayat 13
  12. Ibrahim ayat 27
  13. An Nahl ayat 75-76, 103, 110, 126
  14. Al Isra ayat 56-57, 59, 85, 110
  15. Maryam ayat 64
  16. Al Anbiya ayat 101-102
  17. Al-Hajj ayat 19, 39
  18. Al-Mukminun ayat 76
  19. An Nur ayat 3, 6-9, 11-12, 33, 55, 61
  20. Al-Furqon ayat 27-29, 68, 70
  21. al-Qashas ayat 51, 56
  22. Al-Ankabut ayat 8, 10
  23. Luqman ayat 13
  24. As-Sajdah ayat 16
  25. Al-Ahzab ayat 5, 23, 25, 28-29, 33, 35, 37, 51, 53
  26. Yaasin ayat 12 dan 77
  27. Az-Zumar ayat 23, 53, 67
  28. Fushilat ayat 22
  29. Asy-Syuura ayat 23 dan 27
  30. Az-zukhruf ayat 57
  31. Ad Dukhan ayat 10-15
  32. Al-Jatsiyah ayat 24
  33. Al Ahqaf ayat 10, 29-32
  34. Al-Fath ayat 5 dan 24
  35. Al-Hujurot ayat 1, 2, 9, 11
  36. al-Waqi’ah ayat 82
  37. Al Mujadalah ayat 8, 14
  38. Al-Hasyr ayat 5 dan 9
  39. Mumtahanah ayat 10
  40. Surat AS-Shaf
  41. Surat Al-Jumuah
  42. Al-Munafiqun ayat 7
  43. ATh-Thagabun ayat 14
  44. AT Tahrim ayat 5
  45. Surat Jin
  46. Al Mudatsir ayat 11
  47. Al-Qiyamah ayat 16-17, 34-35
  48. An Naaziat ayat 42-43
  49. Surat Abasa
  50. Surat Al Muthafifin
  51. Ad-Dhuha ayat 5
  52. Al-Alaq ayat 6
  53. Surat Al-Kautsar
  54. Surat Al-Lahab
Judul Asli : Shahih Al Musnad Min Asbab An Nuzul
Penulis : Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i

23/03/2012: Berinteraksi dengan Quran part 2

KENAPA AL-QURAN DALAM BAHASA ARAB??

Sebab…… B.Arab adalah bahasa istimewa. Ia banyak kelebihannya berbanding dengan bahasa-bahasa yang lain.
Hebatnya B.Arab

Dalam ilmu B.Arab ada ilmu Nahu, Sorof, Balaghah, Bayan, Ma’ani, Badi’ dan lain-lain seperti sya’ir Arab dan perumpamaan Arab.

Ilmu Nahu – mengkaji bentuk kata dan kata terbitan.(Grammar)
Ilmu Sorof – mengkaji perubahan perkataan dalam B.Arab( penambahan huruf tertentu atau baris yang memberi makna yang berbeza)
Ilmu Balaghah – ilmu Retorik, iaitu kesenian gaya bahasa yang boleh mempengaruhi pemikiran pendengar. Ia berkesan untuk penuturan dan penulisan.( Antonasi dalam perkataan;dalam keadaan marah,sedih, gembira, dll)

Pendengar dan Pembaca

Pendengar akan mengetahui keadaan sesuatu perkataan itu melalui antonasi suara pengucap kata-kata itu. B.Melayu perlu ada antonasi ini untuk mengetahui keadaan situasi ketika itu.  

TETAPI B.Arab….dengan melihat kepada perkataan itu sahaja telah dapat mengetahui keadaan situasi ketika itu sama ada ia marah…. atau memerintah….atau menyindir….ataupun memuji.

Apa yang perlu kita buat?

Kita kena bersungguh-sungguh belajar B.Arab.

Orang yang memahami B.Arab akan mengatakan; Membaca terjemahan sahaja tidak memadai untuk menjiwai al-Quran. Seperti ada sesuatu yang kurang/tak kena.

Kita hendaklah mempelajari B.Arab supaya setiap ayat yang dibaca dari al-Quran difahami secara terus sehingga memberi kesan dihati. Sehingga Hati yang terkesan itu dapat menguasai diri kita dengan cara yang betul iaitu mengikut pandangan dan perkiraan Allah swt.


MENGHAYATI AL-QURAN DENGAN HATI

Al-Quran diturunkan untuk HATI.  Kenapa bukan OTAK??? Kerana otak kita hanya dapat memproses data yang masuk. Ia tidak dapat merasai(feel) sesuatu apa pun yang masuk kedalamnya. Untuk merasai(feel) sama ada rasa sedih, hebat, geram dll kita perlu menggunakan HATI.  


Cara kita berfikir, menerima sesuatu juga berbeza dari seorang ke seorang... akan tetapi perasaan atau rasa sama.... sesuatu yang membuat org marah akan membuat kita marah... sesuatu yg boleh menggembirakan, kita semua akan merasa gembira....

Begitu lah dengan al-Quran. Kita sepatutnya menggunakan hati yang berperasaan ini semasa membaca al-Quran. Nanti akan tampaklah linangan air mata……mungkin kerana insaf, menyesal, takjub atau pun bersyukur dengan kemurahan Allah swt terhadap hamba-hambaNya. Ingin merasai syahdu dan sayu apabila membaca al-Quran. Hati telah terkesan. Sekeras-keras batu, lambat laun lekuk juga dik titisan air ke atas batu itu. Begitu juga penyucian hati……..perbanyakkan membaca al-Quran(Dengan kaedah yang betul), lambat laun hati kan putih bersih dengan cahaya al-Quran. InsyaAllah…..

MENGETAHUI LATAR BELAKANG AL-QURAN

i. Kenapa al-Quran diturunkan secara munajjaman?Apa maksud munajjaman?
Munajjaman bermaksud al-Quran itu diturunkan secara beransur-ansur kepada Junjungan Besar Rasulullah saw mengikut keadaan semasa.

Kenapa tidak diturunkan secara sekali gus?
Untuk memberi kesan yang mendalam kepada penerimanya yang bersangkutan atau berkaitan dengan keadaan ketika itu.

ii. Peristiwa yang berlaku adalah secara fizikal dan emosional 

Al-Quran diturunkan mengikut peristiwa-peristiwa semasa termasuk peristiwa secara fizikal atau secara emosional.

Peristiwa fizikal seperti peristiwa melibatkan peperangan, perjanjian, pembukaan empayar Islam dan lain-lain yang seumpama.

Peristiwa emosional ialah peristiwa yang melibatkan perasaan.

Contoh 1:
إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنَا۟ فَٱعۡبُدۡنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِڪۡرِىٓ
“Sesungguhnya Akulah Allah; tiada Tuhan melainkan Aku; oleh itu, sembahlah akan Daku dan dirikanlah sembahyang untuk mengingati Daku.” – (Thaahaa : 14)

Ayat di atas adalah wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Musa.(Tafsiran ayat ini sangat mendalam berkait dengan aqidah, boleh rujuk tafsiran) Di zaman Rasulullah saw, ayat ini ada perkaitan dengan pengIslaman Saidina Umar Ibni al-Khattab.

Saidina Umar yang garang sebelum Islam telah diberitakan oleh Nuim bahawa adiknya Fatimah dan suaminya(iparnya) telah memeluk agama Islam yakni musuh agamanya. Lantas dengan segera Sadina Umar mendapatkan mereka yang sedang membincangkan surah Thaahaa ini. Berlaku perbalahan sehingga adiknya Fatimah ditampar olehnya dengan kuat sehingga berdarah. Melihat adiknya sendiri cedera hingga berdarah, timbul rasa kesal di hatinya terus berseru;
“Berikan daku kitab yang bersama kamu itu untuk ku menatapnya.”
“Kau kotor, ayatnya bersih dan tidak boleh disentuh kecuali orang yang bersih. Ayuh, pergi bersuci dahulu.”Adiknya berkata.


Saidina Umar pun bangun dan bersuci. Kemudian membaca surah Thaaha hingga ayat 14 ini. Beliau mengkagumi kata-katanya dan memuliakannya. Lantas bertanyakan dimanakah Muhammad saw. Rupa-rupanya Allah swt telah memakbulkan doa Rasulullah saw yang berbunyi “Ya Allah Ya Tuhanku perkukuhkanlah Islam dengan Umar al-Khattab atau Abu Jahal Ibnu Hisham.”


Contoh 2;

Penurunan ayat ad-Dhuha.
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِDengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
وَٱلضُّحَىٰ (١)Demi waktu Duha
وَٱلَّيۡلِ إِذَا سَجَىٰ (٢)Dan malam apabila ia sunyi-sepi.
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ (٣) Tuhanmu tidak meninggalkanmu dan Dia tidak benci.


Apakah cerita disebalik penurunan ayat ini? (latarbelakangnya)
Sebenarnya pada suatu ketika wahyu lambat diturunkan kepada Baginda Rasulullah saw. Ini menyebabkan keresahan, sedih, dan tertanya-tanya kenapa malaikat Jibril tidak menurunkan wahyu kepada Baginda. Dikala ini juga kaum Musyrikin mengambil kesempatan mengejek-ngejek Rasulullah saw bahawa Beliau telah ditinggalkan Tuhannya.

Selang beberapa ketika surah Dhuha ini turun. Allah swt menyampaikan bahawa Allah tidak meninggalkan Rasulullah saw. Dan tidak membenci Baginda. Sebaliknya menyayanginya. Keresahan Rasulullah saw terubat, betapa gembiranya Baginda dengan penurunan ayat ini.
Bila kita baca ayat ini, kita pun tumpang bergembira……………

Ini bermakna kita perlu tahu ASBABUN NUZUL(sebab-sebab turunnya sesuatu ayat). Tapi tidak semua ayat ada asbabun nuzulnya. Ia diturunkan mengikut suasana keadaan ketika itu yang kita panggil mulabasat al-Quran.

Contohnya;
Al-Quran diturunkan selama 23 tahun, 13 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah. Dalam tahun-tahun ini ada fasa-fasa suasana keadaan ketika itu.

Zaman Mekkah:
Ada 3 fasa,
Fasa 1 : 3 tahun pertama, dakwah secara sembunyi(sir)
Fasa 2 : 7 tahun kemudiannya, dakwah secara terang-terangan. Fasa yang paling banyak
ujian dan seksaan.
Fasa 3 : 3 tahun terakhir, seruan Islam keluar Mekkah.
Jadi, dalam zaman Makkah ada 3 fasa, penurunan ayat adalah mengikut feel keadaan bagi setiap fasa. Bila kita baca al-Quran, kita akan dapat feel ayat tersebut kerana kita tahu keadaan suasana(mulabasat) ayat tersebut. Secara umumnya ayat yang turun zaman ini adalah berkisar kepada pengubahan aqidah umat.

Zaman Madinah:
Ada 2 fasa,
Fasa 1 : 5 thn pertama dakwah secara defensive iaitu umat Islam telah diserang oleh musuh, maka mereka lebih kepada
mempertahan diri. Peperangan yang terlibat seperti perang Badar, perang Uhud, perang Khandak dan lain-lain.
Fasa 2 : 5 thn akhir dakwah secara offensive iaitu berlaku pembentukan kerajaan Islam dan umat Islam mula mengembangkan wilayahnya. Peperangan yang terlibat seperti peperangan Hunain, peperangan Tabuk dan lain-lain.
Secara umumnya kita tahu ayat-ayat yang turun di zaman ini berkaitan dengan hukum hakam.
Sebab itulah penting bagi kita membaca Seerah Nabi saw. Bila kita tahu seerah, kita akan memahami jalan cerita setiap ayat al-Quran itu diturunkan.

Apa yang perlu kita buat sekarang?

Kena baca seerah dan memahaminya.
Masalahnya……….kebanyakkan buku seerah yang kita baca lebih berbentuk fakta(seerah fakta). Tidak berbentuk seerah hati. Yakni seerah yang boleh menyentuh hati seperti kita membaca novel. Bila kita baca novel, kita terasa seolah-olah kita berada di dalamnya dan dapat merasai situasi ketika itu.

Salah satu seerah berunsur cerita dan mengikut mulabasat al-Quran adalah Seerah Lengkap Nabi Muhammad saw, Al-Raheeq Al-Makhtum oleh syeikh Sofiyyur-Rahman al-Mubarakfuri. Ia adalah buku seerah yang terkenal di Mesir. Sekarang telah ada terjemahan dalam Bahasa Melayu.


SIAPA KITA???

Pertanyaan `siapa kita’ bermaksud supaya kita ingin mengenali diri kita. Setiap individu itu akan sentiasa berada dalam dunia dia sendiri. Susah baginya untuk berada dikalangan yang tidak sama fikiran dengannya.

Di zaman Jahiliyyah ada golongan bangsawan dengan bangsawan, Peniaga akan sentiasa selesa dengan peniaga, pengembala dengan pengembala, penyair akan sentiasa dengan penyair dan lain-lain.

Apabila al-Quran turun, Rasulullah saw menyampaikan wahyunya kepada kumpulan-kumpulan ini. Maka wujud satu lagi kumpulan iaitu kumpulan Islam yang bermarkas di rumah Arqam bin Abi Arqam. Walaupun di dalam kumpulan ini terdiri dari pelbagai profesion, ia telah disatukan dengan satu ikatan aqidah yang telah mengubah pemikiran mereka. Mereka merasakan mereka ada kerja yang khusus iaitu mengajak orang lain untuk menyertai kumpulan Islam. Namun begitu profesion lama mereka tetap kekal wujud.

Ini bermakna seorang doctor akan juga bercakap tentang Islam, begitu juga nelayan akan bercakap juga tentang Islam. Profesion lama mereka menjadi alat untuk memudahkan kerja-kerja dakwah mereka. Mereka faham kenapa Allah swt menjadikan manusia iaitu semata-mata sebagai khalifah di muka Bumi ini. Ini lah juga sebab mengapa al-Quran diturunkan. Ia diturunkan kepada pendakwah-pendakwahNya sebagai rujukan. Semua penyelesaian masalah yang dihadapi ada di dalam al-Quran. Contohnya, jika kita terlalu banyak menerima dugaan menyebabkan terfikir Allah swt telah membenci kita. Bukan begitu…..bacalah surah ad-Dhuha. Ia akan mententeramkan hati orang yang banyak masalah. Dalam surah ini menyatakan Allah swt tidak meninggalkan kita. Tidak membenci kita, jika kita menyambung perjuangan Rasulullah saw.
Ingatlah firman Allah dalam surah al-Baqarah:216
كُتِبَ عَلَيۡڪُمُ ٱلۡقِتَالُ وَهُوَ كُرۡهٌ۬ لَّكُمۡ‌ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ خَيۡرٌ۬ لَّڪُمۡ‌ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ شَرٌّ۬ لَّكُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ (٢١٦)
“Kamu diwajibkan berperang (untuk menentang pencerobohan) sedang peperangan itu ialah perkara yang kamu benci dan boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu. Dan (ingatlah), Allah jualah Yang mengetahui (semuanya itu), sedang kamu tidak mengetahuinya.” (216)
Jadi, apa yang perlu kita buat sekarang?

Kita kena menyambung perjuangan Rasulullah saw menyampaikan apa yang ada di dalam al-Quran. Nanti kita akan merasai apa yang dirasai oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya. Kita juga akan dapat merasai bagaimana berinteraksi dengan al-Quran.