Friday, March 16, 2012

13/1/2012: JIHAD



29:69

Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak ugama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan); dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya.
~ Surah Al-Ankabut 29:69


Ada beberapa penafsiran para ulama tentang ayat ini:

1. Bahwa yang dimaksud adalah berjihad melawan kaum musyrikin untuk mencari keridhaan Kami (ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala),
sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Qurthubi, Al-Baghawi, dan Ath-Thabari rahimahumullah.

2. Mereka adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, para shahabat, dan yang mengikutinya hingga hari kemudian, sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah. Ini menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang senantiasa istiqamah berada di jalan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabatnya. Telah diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dengan sanad dari Ahmad bin Abi Al-Hawari, ia berkata: 'Abbas Al-Hamdani Abu Ahmad telah mengabari kami tentang firman Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam ini, beliau mengatakan: "(Mereka adalah) orang-orang yang mengamalkan apa-apa yang mereka ketahui, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi bimbingan terhadap apa yang mereka belum ketahui." Ahmad bin Abi Al-Hawari berkata: Akupun memberitakannya kepada Abu Sulaiman Ad-Darani maka hal itu membuatnya takjub dan berkata: "Tidak sepantasnya bagi yang telah diilhami suatu kebaikan untuk mengamalkannya sampai ia mendengarnya dalam atsar. Apabila dia telah mendengarnya dalam atsar dia pun mengamalkannya dan memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala agar sesuai dengan apa yang ada dalam hatinya." (Tafsir Ibnu Katsir, 3/423)

3. Maknanya adalah bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu ' Abbas radhiallahu 'anhuma bahwa beliau berkata: "Orang-orang yang berjihad dalam melaksanakan ketaatan di jalan Kami (yakni jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala), akan Kami tunjukkan jalan-jalan untuk mendapatkan pahala."

Beberapa penafsiran di atas tidaklah saling bertentangan, bahkan saling menguatkan satu sama lain dan saling melengkapi. Mereka yang menyebutkan jihad dengan makna perang tidak mengkhususkan hanya dalam perkara perang, namun menyebutkan salah satu jenis dari amalan jihad tersebut. Sebab jihad meliputi keseluruhan kemampuan yang dikerahkan oleh seorang muslim dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Oleh karena itu, Abu Sulaiman Ad-Darani berkata: "Bukanlah jihad di dalam ayat ini hanya terkhusus jihad melawan orang-orang kafir saja. Namun menolong agama, membantah orang yang berada di atas kebatilan, mencegah orang yang dzalim, dan yang mulia adalah beramar ma'ruf nahi mungkar. Dan di antaranya pula adalah berjihad melawan hawa nafsu dalam ketaatan kepada Allah yang merupakan jihad akbar." (Tafsir Al-Qurthubi, 13/364-365)


APAKAH DIA IMAN?

Ali bin Abi Talib r.a. berkata: "Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota."

Aisyah r.a. pula berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota."

Imam al-Ghazali menghuraikan makna Iman adalah: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."

Maka orang yang beriman ialah orang yang percaya, mengaku dan beramal.

Di dalam hidup ini, akan ada DUA tarikan kepada manusia:  Tarikan Iman & Tarikan Nafsu.... maka hendaklah kita berjihad dalam melawan nafsu kita.... dan sentiasalah perbetulkan niat kita....

No comments:

Post a Comment